Archive for May, 2009

h1

Menulis Adalah Ibadah

May 31, 2009

Dengan menulis kita  akan bisa menghimpun sekian kebaikan yang  melahirkan pahala di sisi Allah. Dengan catatan aktivitas menulis tersebut bersumber dari motivasi ketulusan dan ikhlas karena Allah. Keikhlasan merupakan energinya dalam menyusun huruf-hurufnya menjadi deretan kata yang bermakna dan mencerahkan pembacanya.

Keikhlasan itulah yang akan menjadikan aktivitas menulis bernilai ibadah. Ibadah merupakan manifestasi dari tujuan penciptaan kita.  Allah bersabda dalam surat al Hajj ayat 77, yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kamu berntung” Maka tidak ada jalan untuk beruntung (berarti), kecuali dengan keikhlasan dalam ibadah dan berusaha bermanfaat bagi orang lain. Kebahagiaan dan kesuksesan bagi mereka yang berjalan di atas jalan ini.

h1

Apa yang Akan Aku Tulis?

May 18, 2009

By:  Nusa

Ketika pertanyaan “Apa yang akan aku tulis?”
mengganggu tekadmu,
maka katakanlah pada dirimu:
Tulislah harapanmu!
Tulislah senyummu!
Tulislah dan sebarkanlah wangi parfummu!
Terus gerakkan penamu menggores kata demi kata
Rangkailah hingga menjadi rangkaian bunga,
karena bisa jadi huruf yang kamu rangkai itu menjadi obat bagi
kesedihanmu atau kesedihan orang yang membacanya.
Tulislah untuk akal-akal itu!
Tulislah untuk hati-hati itu!
Tulislah dan biarlah kami membacanya,
biarkan kami menyelami
dan tenggelam dalam dunia maknamu,
dalam petualangan pikiranmu,
dalam kedalaman ilmumu.
Kami akan mendapat pespektif,
kami akan memiliki pemikiran baru,
sehingga kami mempunyai kekuatan….
Maka tulislah!
Hingga kamu mendapati alasan mengapa matahari terbit dari barat,
Hingga kamu juga menemukan alasan mengapa kamu hidup,
Hingga setiap huruf yang kamu tata itu menjadi saksi bahwa tulisanmu adalah Tulisan orang-orang yang kuat,
Tulisan orang-orang yang mulia,
Tulisan yang datang dari zaman para nabi.
Maka tulislah!
Orang-orang Yahudi menulis,
Orang-orang Nasrani juga menulis..
Tidakkah orang-orang mukmin juga bisa menulis!?
h1

Pena Siapakah Itu?

May 8, 2009

Pena Siapakah Itu?

Pena itu adalah pena khusus…

Dan bukan sembarang pena…

Mengapa demikian?

Karena:

Tintanya taqwa..

Memberi minum akal dengan air ilmu..

Tidak untuk menyakiti siapapun kecuali untuk mengungkap kebenaran..

Melukis kebaikan di atas kanvas kehidupan..

Tidak menulis dengan maksud pamer dan popularitas, melainkan mengharap keridaan Allah..

Pena siapakah itu?

Anda seorang ilmuwan yang takut kepada Allah?

Anda seorang yang beriman?

Anda seorang muslim?

Mudah-mudahan pena itu milik anda..!!!!!! 🙂

Disampaikan pada kajian online

Jumat, 13 J. Awal 1430/08 Mei 2009

h1

Writing Is Amazing

May 7, 2009

Imam Ali bin Abi Thalib, mengatakan bahwa: “Ilmu itu seperti hewan buruan, dan tulisan adalah tali  kekangnya. Maka ikatlah hewan buruanmu dengan tulisan-tulisanmu.” Demikian Imam Ali mengumpamakan urgensi menulis dalam mengikat ilmu.

Fatimah Mernisi seorang pemikir-penulis menyatakan bahwa  menulis merupakan aktivitas kulit menyegarkan kembali dirinya. Sehingga diapun berani mengatakan bahwa “menulis lebih baik daripada operasi plastik!” Bahkan dalam buku yang berjudul Opening Up: The Healing Power of Expressing Emotions, yang merupakan hasil penelitian para professor biologi dan psikologi, menunjukkan fakta yang lebih dahsyat lagi. Seperti yang diungkapkan oleh James W. Pennebaker dalam buku tersebut menyatakan: “Menulis tentang hal-hal yang negative akan memberikan pelepasan emosional yang membangkitkan rasa puas dan lega.”

Hal tersebut di atas membuktikan bahwa ternyata menulis bukan kegiatan yang remeh temeh. Writing is amazing! Kalimat itu mungkin cukup representative untuk mengungkap lebih jauh manfaat dari kegiatan menulis. Diantaranya seperti yang diungkap Caryn Mirriam Golberg dalam bukunya Write Where You Are: How to Use Writing to Make Sense of Your Life.

Caryn menyajikan 12 alasan kenapa kita harus menulis, yaitu:

  1. Menulis membantu menemukan siapa diri kita
  2. Menulis dapa membantu kita percaya diri
  3. Saat menulis, kita dapat mendengar pendapat unik kita sendiri
  4. Aktivitas menulis menunjukkan apa yang dapat kita berikan kepada dunia
  5. Dengan menulis, kita mencari jawaban terhadap pertanyaan dan menemukan pertanyaan baru untuk ditanyakan
  6. Menulis meningkatkan kreativitas kita
  7. Melalui aktivitas menulis kita dapat berbagi dengan orang lain
  8. Menulis member kita ruang untuk melepaskan amarah, ketakutan, kesedihan dan perasaan menyakitkan lainnya
  9. Kita dapat membantu menyembuhkan diri dengan menulis
  10. Menulis memberi kita kesenangan dan cara bagaimana mengungkapkannya
  11. Menulis membantu kita lebih menikmati hidup
  12. Melalui menulis kita dapat menemukan impian kita.

Nah, setelah mengetahui alasan mengapa kita harus menulis, apakah kita masih ragu untuk memulai menulis? Apakah anda belum percaya bahwa menulis itu luar biasa? Kalau belum, mari kita simak pernyataan Nietzche, “Siapa yang memiliki alas an untuk hidup akan sanggup mengatasi persoalan hidup lewat cara apapun.” Jadi apa pentingnya menulis buat kita? Jawabannya adalah untuk menemukan alas an mengapa kita hidup! Silahkan anda buktikan dan selamat mencoba.. 🙂

Disarikan dari Writing Is Amazing, Fahd Djibran

Disampaikan dalam kajian online, Ahad, 09 J. Awal 1430/04 Mei 200

h1

Tiga Kata Sakti FLP

May 2, 2009

Oleh: Shams

Forum Lingkar pena sebagai komunitas kepenulisan memiliki semboyan untuk menyemangati setiap ruang aktivitasnya. Semboyan tersebut terdiri dari tiga kata, yang kemudian kami sebut sebagai ‘Tiga Kata Sakti FLP’, kata tersebut ialah:

Pertama, Berbakti, Kata yang diilhami dari informasi Allah akan maksud penciptaan manusia. Informasi tersebut terdapat dalam Al Qur’an surat adzdzariat (51) ayat 56 yang berbunyi: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”

Kedua, Berkarya, Kata yang diilhami dari perintah Allah untuk membaca. Karena membaca sebagai energi manusia untuk menyelesaikan persoalan yang menyapa kehidupannya. Perintah tersebut terdapat dalam Al Qur’an Surat Al ‘alaq (96)  ayat 1-5  yang berbunyi: “Bacalah dengan  menyebut nama TuhanMu yang menciptakan (1) Dia telah menciptakan manusia dari segumpat darah (2) Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia (3) Yang mengajar Manusia dengan pena (4) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (5)”

Ketiga, Berarti, Kata tersebut sebagai konsekuensi logis dari proses berbakti dan berkarya.  Kata tersebut diterjemahkan dari informasi Allah tentang hakekat manusia yang merugi dalam surat Al ‘Ashr (103) ayat1-3 yang berbunyi: “Demi masa (1) Sungguh manusia berada dalam kerugian, (2) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran (3)

Tiga kata sakti tersebut menjadi penting untuk dipahami dan diketahui oleh semua unsur yang berada di dalam komunitas FLP, Karena tiga kata tersebut disamping sebagai tradisi yang ingin FLP bangun dan wujudkan dalam tiap diri anggotanya, juga sebagai energi FLP untuk terus berupaya menampilkan dirinya sebagai komunitas yang menjadikan menulis sebagai salah satu proses pencerahan bagi ummat.

Wallahu a’lambish showab.